Friday, November 25, 2011

Apa Artinya Cinta?

Apa artinya cinta?

Cinta yang paling murni di antara manusia adalah cinta yang tidak dikotori oleh nafsu menyenangkan diri sendiri, yakni cinta yang tulus ikhlas dan rela, yang berlandaskan pengorbanan demi untuk kesenangan dan kebaikan dia yang dicinta.

Contohnya kasih sayang seorang ibu terhadap anak kandungnya ikhlas dan rela, satu-satunya idaman hati seorang ibu hanyalah melihat anaknya senang, rela berkorban, rela bersusah payah, tanpa mengharapkan upah karena melihat anak itu senang merupakan upah yang paling berharga.

Sebaliknya cinta kasih yang berlandaskan nafsu, selalu menghendaki agar orang yang dicinta itu hidup berbahagia BERSAMA DIA SENDIRI. Menghendaki agar orang yang dicinta itu menjadi miliknya yang mutlak, selama hidup berada di sampingnya untuk dipuja, untuk dicinta, untuk pelepas dahaga, cinta ini penuh dengan harapan, penuh dengan pamrih dan karenanya penuh dengan racun yang dapat duka nestapa dan sengsara mendatangi.

Orang membenci takkan kehabisan bahan untuk mencela, sebaliknya orang mencinta takkan kehabisan bahan untuk memuji. Karena pada dasarnya hanya dirugikan atau diuntungkan, maka kedua perasaan itu mudah berubah.

Benci berubah cinta setelah yang dibenci mendatangkan untung, baik berupa benda maupun perasaan. Sebaliknya cinta dapat berubah menjadi benci setelah yang dicinta mendatangkan rugi. Karena itu, jangan kita pikirkan siapa orang yang membencimu atau mencintamu. Semua harus kita pandang sama, dengan pandangan kasih sayang antar sesama manusia.

Cobalah mencinta seperti seorang ibu kepada anak kandungnya....

Monday, November 7, 2011

Kenapa barang yang dibungkus dobel, amat berharga?

Siang kemarin, tepat saat matahari tak menunjukkan bayangan pada obyek yang disinarinya, saya mencari makan siang sebungkus nasi pecel yang bungkusnya dobel. Nasi pecel itu dibungkus daun pisang dan dibungkus lagi dengan kertas koran.

Kenapa pecel musti dibungkus dobel? Pecel termasuk makanan, dan makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Jadi makanan termasuk barang berharga. Sehingga (menurut saya) barang berharga -seperti pecel- musti dibungkus dobel.

Ntes wae tuku pecel, jalan sebentar pake motor.... eh lha kok ban motor bocor.
nyante di tambal ban sambil ngeliat ban, ada ban luar dan ban luar.
berarti ,buat motor, angin penting banget sampe-sampe dibungkus dobel.

acara tambal ban rampung, siap-siap bayar.
ngrogoh kantong celana, malah inget klo pake celana dalam ama celana luar.
lha klo yang ini, aku jelas ngerti, "barang" yang berharga mungkin juga sangat berharga.

jan-jane ki emang "barang" berharga atau cuma buat nambah harga?

Monday, October 31, 2011

stop konsumtif

kita sebagai manusia hidup selalu terlupa bahwa mengejar kesenangan sama artinya dengan memanggil kesengsaraan! Kita hidup dibuai khayalan akan keadaan yang lebih baik, lebih menyenangkan daripada keadaan seperti apa adanya. Kita tidak pernah membuka mata, tidak pernah menghayati keadaan saat ini, tidak dapat melihat bahwa saat ini mencakup segala keindahan.

Dengan membandingkan keadaan kita dengan keadaan orang lain, kita selalu menganggap bahwa keadaan yang buruk berarti tidak menyenangkan. Dan kita selalu memandang jauh kedepan, mencari-cari dan mengkhayalkan yang tidak ada, keadaan yang kita anggap lebih menyenangkan. Karena kebodohan kita inilah maka kita hidup dikejar-kejar oleh kebutuhan setiap saat, detik demi detik kita mengejar kebutuhan.

Kebutuhan adalah keinginan akan sesuatu yang belum tercapai, yang kita kejar-kejar. Lupa bahwa kalau yang satu itu dapat tercapai, didepan masih menanti serbuan yang lain yang akan mejadi keinginan dan kebutuhan kita selanjutnya.

Maka, berbahagialah dia yang tidak membutuhkan apa-apa! Bukan berarti menolak segala kesenangan, melainkan tidak mengejar apa-apa sehingga kalau ada sesuatu yang datang menimpa diri, bukan lagi merupakan kesenangan atau kesusahan, melainkan dihadapi sebagai suatu yang sudah wajar dan semestinya sehingga tampaklah keindahan yang murni!

Thursday, April 14, 2011

MARGINAL

Sewaktu sedang asyik makan nasi goreng malam hari bersama faris dan alvi dia pinggir jalan, datang arul dan taufan dari seberang jalan. kemudian arul bertanya kepada kami "kok makan disini, gak disana aja? (sambil menunjuk warung makan di seberang jalan)". "maklum, kan kaum marginal" sahut alvi.

apa sih sebenarnya arti marginal?
marginal berasal dari kata margin, yang berarti tepi, atau dapat diartikan sebagai bagian yang dicadangkan. sedangkan kata marginal sendiri berarti berhubungan dengan batas (tepi/pinggir). Melihat pengertian dari tata bahasa diatas , kata marginal cenderung memiliki arti remeh/kecil. seolah-olah seperti tak bermanfaat, atau setidaknya memiliki sedikit manfaat. paradigma seperti ini, yang menganggap marginal adalah remeh, memang tampaknya sudah sangat melekat. kemudian bagaimana dengan kaum yang selama ini menamakan diri (atau diberi nama) dengan kaum marginal.

banyak yang menganggap kaum marginal sebagai kaum pinggiran, entah pinggiran karena mereka terpinggirkan oleh keadaan atau mereka ingin minggir/menepi sesuai dengan keinginan mereka. Banyak warga jakarta yang terpinggirkan oleh keadaan pembangunan di kota jakarta, yang notabene kota tersebut telah mereka tinggali dari lahir sampai (mungkin) mati. bangunan apartemen-vila-mall-hotel yang berdiri di tengah kota memaksa mereka untuk mendiami "pinggiran" kota karena ketidakmampuan mereka untuk menggunakan sarana tersebut.

kemudian saya berpikir untuk diri saya sendiri, apakah benar saya termasuk kaum marginal? kemudian standar apa yang menyebabkan orang menjadi kaum marginal? atau setidaknya standar apa yang harus dicapai orang supaya tidak lagi menyandang gelar kaum marginal?

saya tak perlu lagi pernyataan atau deklarasi untuk menjawab semua pernyataan itu. tidak ada standar atau ketentuan-ketentuan yang mengikat untuk menjadi kaum marginal. hanya saja saya menikmati dapat merasakan perjuangan dari seorang kaum marginal untuk dapat bertahan hidup, bahkan hanya untuk mendapatkan sebungkus nasi dengan cara puasa selama 2 hari. justru hal seperti itulah yang dapat menyebabkan kota maupun bangsa ini kuat andaikata diterpa krisis.

salam kaum marginal