Tuesday, April 1, 2014

harga diri seorang profesional

bagi siapa saja yang hobi kuliner dan kebetulan sedang jalan-jalan di semarang, bolehlah mampir ke daerah banyumanik tepatnya di jalan meranti. disana ada bapak paruh baya yang berjualan di sebuah lapak dan menjadikan jagung bakar sebagai barang dagangannya. sepintas jagung bakar buatannya sama saja dengan jagung bakar yang lain, dari segi bahan yang sama-sama jagung dan proses bakar dengan kipas. tapi setelah diselidiki lebih jauh, yang membuat jagung bakar ini begitu istimewa adalah proses pengolahannya hingga didapatkan jagung bakar yang -kata pak bondan- maknyus.
perbedaan yang kentara dengan jagung bakar lain adalah
  1. jagung panen sendiri
    bahan baku jagung yang dibakar merupakan jagung yang didapat dari hasil tanam sendiri. hal ini terkait dengan pengalaman beliau berjualan jagung lintas propinsi bahkan lintas kepulauan, sehingga sang penjual tahu betul jagung jenis apa yang benar-benar enak dan digemari pembeli untuk menjadi sebuah jagung bakar
  2. harga menyesuaikan
    saat kita membeli jagung di sana, harga yang dikenakan untuk masing-masing berbeda. tergantung dari ukuran jagung, tingkat kematangan, dan jenis jagung.
  3. bukan aji mumpung
    beliau jualan jagung bakar bukan karena alasan musim hujan atau akhir tahun, tapi memang karena beliau hanya menguasai (benar-benar menguasai) dunia perjagung-bakaran.
karena hal tersebut beliau tidak pernah merasa rendah diri/minder saat dibandingkan dengan penjual jagung bakar yang lain. kadang saya bertanya-tanya, trus bagaimana dengan saya, kita atau siapapun yang merasa dirinya abdi negara (pns) ataupun karyawan swasta. apakah sudah memiliki kompetensi untuk pekerjaan yang kita lakukan, atau hanya masih "merasa memiliki" kompetensi, sehingga dapat dikatakan profesional.